Jumat, 24 September 2010

Indonesia Raih Rp 4 Miliar di Belgia

BRUSELS, KOMPAS.com — Selama sepekan, pameran dagang Indonesia di Accenta Flander International Expo Gent, 11-19 September 2010, kantongi transaksi eceran sebesar Rp 600 juta, tepatnya 52.808 euro. Empat puluh perusahaan Indonesia bergerak dari industri kreatif bisnis perhiasan, kerajinan, spa, furnitur, dan pakaian jadi atau garmen telah menjadi peserta dalam pameran yang dibuka oleh PM Belgia Yves Leterme dan Wamendag RI Mahendra Siregar, 11 September 2010, saat perayaan Lebaran, di kota Gent. Hal ini disampaikan PLE Priatna, Minister Counsellor Pensosbud Diplik KBRI Brussels, dalam siaran pers yang diterima semalam.

Paviliun Indonesia sebagai tamu kehormatan dalam Flanders Expo ke 65 ini, meski tidak secara khusus memfokuskan penjualan eceran atau ritel, ternyata juga menggugah produk industri kreatif yang unik, semacam batu alam, batu pualam yang diolah kreatif, yang diminati pasar Belgia. Demikian catatan dari Dewi Kusumastuti, Minister Counsellor Ekonomi, dan Sigit Widianto selaku Counsellor Ekonomi KBRI Brussels.

Bahkan, WatoeLimo, perusahaan pengolah batu alam, dalam pameran itu sepakati kontrak pemesanan 20.000 vas bunga dari batu senilai 300.000 Euro (sekitar Rp 3,5 miliar) dengan Ikea-Swedia. Sementara itu, PT Sarinah (Jakarta) di bawah Presdir Jimmy Gani telah mengadakan kontak dagang dengan Creneau International, perusahaan desain interior, untuk menggunakan produk Indonesia di 600 kafe yang tersebar di banyak negara. Adapun industri makanan/minuman PT Fortunium telah sepakat untuk membuka kontrak ekspor kakao sebanyak 10.000 ton per tahun. Ada pula CV Cahaya Rotan Mas, bidang furnitur, yang merencanakan ekspor wooden craft untuk pasar Belgia dan Perancis. Hal ini dipaparkan oleh Oke Nurwan, Atase Perdagangan KBRI Brussels, dalam pernyataan seusai pameran.

Pameran dagang yang dikemas bersamaan waktunya dengan festival budaya Indonesia selama sepekan di tiga kota di Belgia ini memang menjadi ajang promosi Indonesia, tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga budaya yang ternyata berhasil merebut perhatian publik.

Total ekspor non-migas RI ke Belgia pada Januari-Maret 2010 mencapai 230 juta euro (sekitar Rp 2,3 triliun). Posisi ini berada di peringkat ke-16 mitra dagang Belgia dan posisi ke-2 ekspostir dari negara ASEAN ke Belgia. Komoditas utama ekspor non-migas RI ke Belgia berupa alas kaki (HS6404), musical boxes (HS9208), matrice support (HS9404), TV (HS8528), alas kaki (HS 6405).

Sementara itu, total impor RI dari Belgia, Januari-Maret 2010 mencapai 109 juta euro, berupa butter milk (HS0403), wadding (HS 3005), dan lainnya. RI berada di peringkat ke-26 importir terhadap Belgia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar